Cewek Hamil 3 Bulan Ini Nekat Gantung Diri, Alasannya Sungguh Tak Disangka Sangka

Menjalani kehidupan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selalu saja ada masalah yang menerpa, baik itu masalah dari hal kecil sampai hal besar. Tapi sebenarnya ini dapat kita lalui, asalkan kuat menghadapinya.

Namun, sedangkan orang yang lemah dan tidak sabar menghadapinya, tentu akan memilih jalan pintas dengan cara bunuh diri.





Seperti dilansir POS BELITUNG, seorang wanita hamil 3 bulan nekat gantung diri hanya karena tidak memiliki biaya ritual tiga bulanan anaknya.

I Wayan Weta (33), sang kakak korban merupakan orang yang pertama kali menemukan Ni Kadek Sasih.

Saat itu, sekitar pukul 08.00 Wita, Weta bangun dari tidurnya dan hendak pergi ke kamar mandi. Setiba di depan kamar mandi, dia mendapati pintu kamar mandi terkunci dari dalam.

Sempat menunggu sekitar 30 menit, namun tak ada aktivitas apapun di dalam kamar mandi.

Weta pun sempat mengetuk pintu. Namun lagi-lagi tak ada orang yang menyahut.

Merasa ada yang tidak beres di dalam kamar mandi, Weta pun langsung mendobrak pintu kamar mandi. Seketika itu badannya kaku, keringat dingin bercucuran di keningnya. Pasalnya, ia menemukan adik kandungnya tergantung dengan selendang warna hitam yang menjerat di lehernya.

Weta lalu berteriak memanggil suami adiknya yang pada saat itu tak jauh dari rumahnya di Banjar Tegalalang, Desa/Kecamatan Tegalalang, Gianyar.

“Saya sangat syok melihat kejadian itu. Saya teriak memanggil suami adik saya yang sedang bersama anaknya. Kami lalu menurunkan tubuh adik saya yang tergantung itu,” kata Weta.

Menurut Weta, selama ini adiknya merupakan orang yang sangat tertutup. Namun dia sepengetahuannya, bahwa adiknya saat ini dalam keadaan terlilit hutang dengan seseorang. Di tambah lagi dengan adanya ritual tiga bulanan anaknya, Ni Putu Lina.

“Kemungkinan adik saya mengambil jalan seperti ini, karena permasalahan ekonomi,” ungkap Weta.

Kasus ini kini tengah dalam penyelidikan polisi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Tegalalang, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.

“Berdasarkan pemeriksaan medis, tidak ada tanda kekerasan. Penyebabnya masih kami selidiki. Katanya dalam waktu dekat ini, korban nelu bulanin anak pertamanya. Seharusnya itu sebuah kebahagiaan. Tapi kok yang bersangkutan malah mengakhiri hidupnya,” tutur Kapolsek Tegalalang, AKP Putu Gede Ardana.

Tweet